Grand Tjokro Bandung, Indonesia 15-17 January 2020

Advance Training On Renewable Energy & Less Emitting Energy held in Bandung 15-17 January 2020 was attended by 30 industry players in the field of Textile. This time the Advance Training was guided by Dr. Ir. Retno Gumilang Dewi M.Env. Eng. Sc. Active as Lector and included in the expertise group: Designers and Development of Chemical Engineering Processes at the Bandung Institute of Technology and also has more than 10 years experience in the fields of Engineering, Environment and Climate Change.

Attended by 30 industry players in the textile sector, including discussing the difference between using fossil energy and renewable energy, where there are industrial players who still use energy sourced from coal which is fossil energy. Where energy derived from fossil energy has been greatly reduced in its use in the world to reduce carbon emissions and the resulting effect in the form of climate change. China has replaced its energy source into nuclear energy and has begun to stop coal imports. India will begin to overtake China. In Indonesia, the substitution of fossil energy into new renewable energy continues to be done gradually.

In addition to reducing carbon emissions, the use of renewable energy is also expected to create a healthier work environment and of course in the RECP program there can be cost efficiencies and increased productivity.

Therefore later on the activity on the second day the participants were then asked to be able to provide information about the production process in the textile industry, then calculate the differences in the use of fossil energy and new renewable energy in the production process. In addition, a discussion group was formed about the expected efficiency and investment to replace energy sources.

It is hoped that through this activity there will be a reduction in the use of fossil energy in the industry, especially in the textile sector, so that in addition to efficiency and increased productivity it also prevents extreme climate change.

Advance Training On Renewable Energy & Less Emitting Energy yang diadakan di Bandung 15-17 Januari 2020 dihadiri oleh 30 pelaku industry di bidang Textile. Pada Advance Training kali ini di pandu oleh Dr. Ir. Retno Gumilang Dewi M.Env. Eng. Sc. Yang aktif sebagai Lektor dan termasuk dalam kelompok keahlian : Perancang dan Pengembangan Proses Teknik Kimia di Institut Teknologi Bandung serta juga berpengalaman lebih dari 10 tahun di bidang Teknik, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim.

Dengan di hadiri oleh 30 pelaku industri di sektor tekstil diantaranya membahas mengenai perbedaan antara menggunakan energi fossil dan energi baru terbarukan, dimana para pelaku industry masih ada yang menggunakan energi yang bersumber dari batu bara yang merupakan energi fossil. Dimana energi energi yang berasal dari fossil sudah sangat dikurangi pemakaiannya di dunia untuk mengurangi emisi karbon dan efek yang di akibatkan berupa perubahan iklim. Cina sudah mengganti sumber energinya menjadi energi nuklir dan sudah mulai menghentikan impor batu bara. India pun akan mulai menyusul cina. Di Indonesia sendiri subtitusi energi fossil ke energi baru terbarukan terus dilakukan secara bertahap.

Selain mengurangi emisi karbon penggunaan energi baru terbarukan juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat serta tentunya dalam program RECP dapat terjadi efisiensi biaya dan peningkatan produktivitas.

Oleh karenanya kemudian pada kegiatan di hari kedua para peserta kemudian diminta untuk dapat memberikan informasi mengenai proses produksi pada Industri Tekstil, kemudian melakukan penghitungan perbedaan penggunaan energi fossil dan energi baru terbarukan pada proses produksi. Selain itu kemudian dibentuk kelompok kelompok diskusi mengenai efisiensi yang diharapkan terjadi serta investasi untuk melakukan penggantian sumber energi.

Diharapkan melalui kegiatan ini terjadi pengurangan penggunaan energi fossil pada industri khususnya sektor tekstil, sehingga selain terjadi efisiensi dan peningkatan produktivitas juga mencegah perubahan iklim ekstrem.